Saat kehamilan, persalinan dan untuk stimulasi perkembangan otak anak.
Oleh : Dr Cynthia Utami

Dewasa ini musik telah menjadi bagian yang tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua tempat-tempat umum seperti mall-mall besar dan restoran memutarkan alunan musik yang dapat di nikmatipengunjungnya. Namun ternyata musik tidak hanya sekedar untuk di nikmati tetapi mempunyai efek positif terhadap kesehatan. Banyak study terakhir menunjukkan perkembangan terapi musik antara lain sebagai terapi saat kehamilan, persalinan, dan untuk stimulasi perkembangan otak anak.

MANFAAT MUSIK SAAT KEHAMILAN
Sebenarnya musik alamiah yang pertama kali di dengarkan janin dalam kandungan tidak lain adalah detak jantung ibu sendiri. Detak jantung ibu merupakan salah satu "musik" yang paling ampuh untuk menenangkan dan memberi kenyamanan bagi bayi. Oleh karena itu, banyak musik yang terpilih untuk masa kehamilan di karenakan kesesuaian irama dengan detak jantung ibu.

Studi lain menyebutkan musik-musik yang mempunyai irama lebih cepat (selaras dengan denyut jantung bayi) dapat memberi efek yang positif bagi bayi.

Semakin besar usia kehamilan, respon bayi terhadap musik yang di dengarkannya dapat di lihat dari gerakan bayi. Pada musik irama cepat, gerakan bayi akan lebih aktif bahkan bisa menendang, sedangkan pada irama musik yang lebih lambat gerakan bayi menjadi lebih tenang.

Satu penelitian menyebutkan pada anak yang masa janinnya sering mendengarkan musik membuahkan perkembangan bahasa dan memori pada masa anak lebih cepat. Hal ini di sebabkan karena elemen dari musik (frekuensi, intensitas dan irama) juga merupakan element dari bahasa. Oleh karena itu, paparan musik turut mempersiapkan sistem pendengaran mulai dari telinga sampai mengolahnya di otak dan akhirnya memproduksi bahasa.

BAGAIMANA PENGARUH MUSIK PADA PERSALINAN?
Studi yang di lakukan oleh Wiand(1997) menunjukkan bahwa wanita hamil yang mendapat terapi musik dan relaksasi jauh lebih rileks saat menjalankan proses persalinan. Studi lain menyebutkan ibu hamil yang mendengarkan musik selama 3 jam sebelum melahirkan secara signifikan lebih rileks di banding kelompok ibu yang tidak terpapar musik.

Relaksasi dapat di nilai dari 3 hal yaitu posisi tubuh, pola pernapasan dan kemampuan komunikasi verbal. Pada ibu yang rileks akan terlihat posisi tubuh yang tenang dan tidak gelisah. pola pernapasanpun menjadi teratur sehingga komunikasi verbal dapat di lakukan (ibu dapattetap menjawab pertanyaan yang di berikan).

Beberapa penelitian menemukan musik yang dapat menurunkan rasa cemas atau stress adalah musik instrumental (non vokal) yang beralunan lambat dan tenang.

Selain manfaat relaksasi, dengan mendengarkan musik membuat ibu lebih berkonsentrasi saat proses melahirkan dan dapat mengurangi rasa sakit. Untuk bayi sendiri, ternyata proses di lahirkan juga menimbulkan rasa stress. Stress di timbulkan karena bayi harus beradaptasi dari kehidupan dalam kandungan keluar kandungan. Proses adaptasi ini berlangsung hingga 4-6 jam pertama kehidupan. Dengan mendengarkan musik yang rutin di dengarkan sebelumnya, dapat membuat bayi lebih nyaman dan tenang karena terasa seperti suasana saat ia dalam kandungan.

Pada bayi prematur yang memerlukan perawatan NICU, dari penelitian di sebutkan musik Lullaby sangat bermanfaat untuk membuat bayi tenang, menurunkan hormon stress, meningkatkan kadar oksigen, mempercepat kenaikan berat badan sampai mengurangi rasa sakit (terlebih pada saat dan sesudah di lakukan tindakan invasif).

Technorati Tags: